Kamis, 27 Februari 2014

Seni Menukar Rindu






Assalamu'alaikum..,

Alhamdulillah kembali bertemu mentari :').

Hari ini udara nya sedikit sesak memang... Mengenang masa lalu... Tiga tahun lalu langit biru sepagi ini terlihat hitam pekat. Cahaya mentari memang membuat cerah alam sekitar, namun gelap menyelimuti rumah kami.Tangisan mendominasi sudut-sudut rumah . Semua terpukul oleh takdir yang harus dijalani. Hari itu aku berjanji akan menjadi wanita terkuat sedunia, "tapi izinkan ku menangis beberapa hari ini saja".

Biarlah mereka menjadi senormalnya wanita yang mudah mengeluarkan air mata. Biar.., biar aku yang menjadi sosok paling kuat, siapa yang akan menguatkan semuanya jika air mata menyelimuti semua orang. Kutanduskan mata agar tak ada air yang mengalir. kuat! aku harus seribu kali lebih kuat dari mereka. (kuat....., kuatku aku ya Allah, engkau yang menciptakan hati ini, hanya engkau yang dapat menguatkan diri). Menangis.., aku hanya akan menangis didalam hati. memang rasanya lebih sakit, sakit saat menangis dalam hati.

Ternyata hampir semua pikiran kami sama. "harus kuat" dan akhirnya saling menguatkan.

Hanya dipusaramu ak punya tempat mengurangi kesakitan. Rindu.., aku rindu..., betapi sakit memendam rindu. Hanya do'a yang pantas mendampingi rindu.

Ku tukar rindu ini dengan bangga. Bangga sosokmu yang menjadi sebab aku terlahir kedunia, bangga sosokmu yang mendidik hingga ku menjadi seperti hari ini, bangga sosokmu menjadi panutan, bangga nama mu selalu dikenang orang-orang. Bangga !! aku bangga!!!


Selamat pagi mentari.., ^^
Untuk selanjutnya.., rindu akan ku tukar dengan bersabar, bersyukur, kuat, tegar, dan semangat..,

rindu.., aku rindu.., 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar